- Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
- Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan
mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan
sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
- Ketidak mampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
07. Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal
maupun eksternal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam
mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan
kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
Secara
eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan
kerja bagi para pencari kerja.
Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat
pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap
naiknya pendapatan perkapita
dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara
nasional.
Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat
kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya
pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam
melakukan wirausaha.
Peran wirausaha dalam perekonomian suatu
negara adalah:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengombinasi kan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
- Meningkatkan produktivitas nasional